Mengenal Cara Kerja Tes Covid-19 GeNose – Perlengkapan pendeteksi virus corona SARS- CoV- 2 bernama GeNose ciptaan Universitas Gadjah Mada( UGM) menemukan permisi membentar Departemen Kesehatan( Kemenkes).
Mengenal Cara Kerja Tes Covid-19 GeNose
Baca Juga : 5 Alat Alat Kedokteran Beserta Fungsinya yang Paling Terkenal
energy-medicine – Menurut halaman sah UGM, permisi membentar itu diserahkan Kemenkes pada Kamis, December 24, 2020.
“Alhamdulillah, dengan doa dan dukungan yang epik dari banyak pihak, GeNose C19 akirnya diberi Izin edar (KEMENKES RI AKD 2o4o1o22883) untuk mulai dapat pengakuan olehmen, y Getimakuan olehmen, TriyamNose.
Setelah mengantongi izin edar, Kuwat menegaskan akan segera memproduksi massal GeNose.
Sedangkan itu, bayaran uji GeNose dipatok harga Rp 15- 25 ribu dengan hasil uji yang bisa dikenal cuma dalam 2 menit serta tidak membutuhkan reagen ataupun materi kimia yang lain.
“ Pengumpulan ilustrasi uji berbentuk embusan napas pula dialami lebih aman dibandingkan belai ataupun swab,
GeNose sudah lewat percobaan profiling dengan memakai 600 ilustrasi informasi asi di Rumah Sakit Bhayangkara serta Rumah Sakit Alun- alun Spesial Covid- 19 Bambanglipuro, Yogyakarta.
Dari pengetesan itu, dikenal tingkatan ketepatan GeNose menggapai 97 persen.
Bagaimana cara kerjanya?
Salah satu badan Regu Developer GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra, mengatakan perlengkapan itu mengenali virus corona dengan metode mengetahui Volatile Organic Compound( VOC).
Dian berkata, VOC tercipta karena terdapatnya peradangan Covid- 19 yang pergi bersama nafas. Banyak orang yang hendak ditilik memakai GeNose, terlebih dulu dimohon mengembuskan nafas ke botol spesial.
Sensor- sensor dalam botol itu kemudian bertugas mengetahui VOC. Setelah itu, informasi yang didapat hendak diolah dengan dorongan intelek ciptaan sampai menimbulkan hasil.
Dalam durasi kurang dari 2 menit, GeNose dapat mengetahui apakah seorang positif ataupun minus Covid- 19.
Ahli Hayati Molekuler Ahmad Utomo yang tidak ikut serta dalam riset menerangkan pada Kompas. com kalau rancangan yang diusung oleh GeNose amat menarik.
Ahmad menarangkan, rancangan GeNose sesungguhnya bukan rancangan terkini serta telah banyak diawasi oleh negeri lain, semacam Singapore.
” Tetapi inovasi GeNose sanggup membuat perlengkapan yang portable.
” Tetapi konsepnya tidak mengetahui virusnya dengan cara langsung. Yang mereka penemuan merupakan metabolit gas kala seorang terkena virus,” jelasnya.
Ia menerangkan, dikala orang bernapas, terdapat banyak sekali embusan gas organik yang pergi.
” Jadi jika kita lihat dengan mesin,( dikala bernapas) terdapat banyak amat sangat macamnya serta jumlahnya( gas organik),” terangnya.
Nah, dikala seorang terkena virus, virus ini hendak memunculkan keanehan metabolik.
” Keanehan metabolik ini yang mereka( regu periset UGM) coba rekam. Terdapat rekam jejak yang berlainan enggak,” tuturnya.
Selaku ilustrasi, orang segar mempunyai pengajuan aransemen gas yang berlainan dengan orang yang terkena flu.
” Orang segar misalnya mempunyai aransemen gas A demikian persen, gas B demikian persen, serta gas C demikian persen. Nah, tetapi jika ia terserang penyakit, aransemen itu dapat berlainan,” tutur Ahmad.
Baca Juga : Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Hipotiroidisme
Aransemen gas dalam nafas orang itu pula bisa melainkan satu penyakit dengan penyakit lain.
Buat melacak aransemen ini, regu UGM memakai intelek ciptaan( artificial intelligence/ AI) sebab wajib memeriksa ribuan aransemen gas itu.
” Dari ribuan gas itu setelah itu hendak diskrining, kurang lebih profil semacam apa yang sangat mendekati orang yang terkenda Covid- 19,” cakap Ahmad.
” Jadi menarik nyatanya. Kamu bermukim hembuskan nafas, esok mesin hendak melacak serta dibanding dengan database AI. Jadi jika contoh profilnya semacam ini, most likely merupakan orang yang telah terkena Covid- 19,” terangnya.