Informasi

Mengenal Alat Bantu Ortopedi

Mengenal Alat Bantu Ortopedi – Alat bantu ortopedi adalah alat kesehatan yang dirancang untuk mengatasi masalah muskuloskeletal, alat ini digunakan untuk menyembuhkan, menyelaraskan, mengoreksi posisi, menyangga, menstabilkan dan melindungi bagian tubuh tertentu (terutama otot, persendian dan rangka). Alat kesehatan ini biasanya diberikan kepada pasien untuk digunakan dalam proses pemulihan dan rehabilitasi.

Mengenal Alat Bantu Ortopedi

 Baca Juga : 7 Alat Bantu Pernapasan yang Membantu Anda Bernapas 

energy-medicineOrtopedi dipakai dalam banyak aspek kedokteran spesial, tercantum yang berhubungan dengan rehabilitasi serta penangkalan luka, pemeliharaan sesudah pembedahan, pemeliharaan osteoartritis, serta lain- lain . Profesional medis terlatih dapat menentukan jenis alat bantu ortopedi yang sesuai untuk pasien, serta ukuran, jenis, fungsi, dan tingkat stabilitas atau perlindungan penyangga.

Perlengkapan tolong ortopedi ialah bagian dari pengkhususan ilmu medis ortotik, suatu aspek yang berhubungan dengan penyusunan, pembuatan, dan pemasangan perlengkapan tolong serta perlengkapan seragam yang lain yang dipakai di bagian luar badan penderita buat mengubah ataupun tingkatkan guna serta bentuk otot serta tulang yang hadapi kendala.

Hendak namun, amatlah berarti buat diketahui kalau alat- alat tolong ortopedi tidak bisa dipakai tanpa anjuran ataupun saran dari dokter serta pakar ortotik, yang ialah pakar klinis yang bertanggung jawab buat pemberian, pembuatan, pengaturan, serta pengawasan perlengkapan tolong ortopedi serta perlengkapan ortotik yang lain.

Alat bantu ortopedi dapat digunakan dengan berbagai cara. Alat ini dapat digunakan untuk menghentikan gerakan tangan dan kaki, bagian tubuh atau persendian tertentu dalam jangka waktu tertentu. Ini sangat penting untuk membantu memulihkan dan kembali ke posisi semestinya saat bagian tubuh yang terkena pulih. Umumnya disarankan menggunakan peralatan ortopedi untuk membatasi dan membantu olahraga normal, kurangi bobot pada sendi serta otot yang lagi dalam cara pengobatan ataupun luka, dan membenarkan wujud serta gunanya buat kurangi perih serta menolong tingkatkan berolahraga . Pasien yang pernah mengalami patah tulang atau patah tulang juga dapat menggunakan alat bantu untuk mendukung rehabilitasi muskuloskeletal.

Instrumen ortopedi umumnya dibagi menjadi dua kategori sesuai dengan penempatannya: untuk tubuh bagian atas dan bawah. Perlengkapan ortopedi untuk tubuh bagian atas bisa diletakkan di bahu, tulang selangka, lengan, siku, pergelangan tangan, telapak tangan dan jari. Pada saat yang sama, alat bantu untuk ortopedi bagian bawah tubuh dapat ditempelkan pada telapak kaki, pergelangan kaki, lutut dan betis. Ia juga dapat menyediakan, merancang, dan membuat ortotik buat membenarkan posisi tulang balik penderita skoliosis( konsep yang sangat terkenal merupakan Brace Boston, Brace Milwaukee serta Brace Bending Charleston).

Siapa yang harus menggunakan alat bantu ortopedi dan hasil yang diharapkan

Penderita umumnya hendak dirujuk pada pakar ortotik oleh fasilitator layanan kesehatan penting ataupun dokter biasa. Penderita yang hadapi luka, semacam terkilir, kerenggangan tulang, otot yang terpikat, pergantian posisi sendi, serta patah tulang pula bisa memakai perlengkapan tolong ortopedi.

Desain alat bantu ortopedi akan sangat bergantung pada fungsi peralatan pasien. Alat bantu pergelangan kaki biasanya digunakan untuk membatasi pergerakan sendi pergelangan kaki dan memberikan tekanan dan panas ke tulang pergelangan kaki. Alat ini biasanya digunakan oleh pasien yang melakukan olah raga, seperti basket, rugby, dan sepak bola. Fungsi alat ortopedi harus diperhatikan karena fungsi ini akan menentukan bentuk dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat tersebut.

Perlengkapan tolong ortopedi yang didesain buat menghalangi pergerakan serta memencet otot serta sendi kerapkali dibuat dari nilon serta neoprene, serta bisa dipasang dengan memakai ikatan pengikat Velcro. Dalam permasalahan yang lebih sungguh- sungguh, pakar ortotik bisa memakai lempengan metal buat menahan sendi dengan lebih bagus.

Perlengkapan tolong pada pergelangan tangan pula ialah salah satu tipe perlengkapan tolong ortopedi yang biasa. Semacam perlengkapan tolong pergelangan kaki, perlengkapan tolong pergelangan tangan pula didesain buat menghalangi pergerakan sendi, dan membagikan panas serta titik berat dikala pergelangan tangan lagi dalam era penyembuhan. Perlengkapan tolong ini kerap dianjurkan buat menanggulangi luka non- traumatik pada pergelangan tangan, ataupun buat memapah pergelangan tangan sepanjang era pengobatan. Perlengkapan ini pula cocok untuk penderita yang hadapi terkilir serta radang pada pergelangan tangan. Perlengkapan tolong pergelangan tangan pula bisa dipakai oleh olahragawan yang pergelangan tangannya kerap terkilir, semacam olahragawan ambil bobot serta bodybuilder.

Perlengkapan tolong punggung ataupun tulang balik didesain buat membenarkan bentuk badan badan serta menyurutkan pertanda penyakit semacam skoliosis . Mereka juga memainkan peran penting dalam perawatan pasca operasi setelah pasien menjalani operasi pada tulang belakang, struktur sekitarnya dan jaringan lunak di tulang belakang.

Diharapkan setelah menggunakan alat kesehatan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh dokter, diharapkan pasien yang sakit dapat kembali berfungsi dan beraktivitas secara normal.

Baca Juga : Pandemi Mengganggu Donasi Transplantasi Organ 

Cara Kerja Alat Bantu Ortopedi

Cara pemasangan seluruh perlengkapan tolong ortopedi berasal dengan metode yang serupa. Fasilitator layanan kesehatan penting hendak merujuk penderita pada pakar ortotik buat memperoleh perlengkapan tolong yang cocok dengan konsep penyembuhan penderita.

Pakar ortotik serta fasilitator layanan kesehatan penting pula hendak menganjurkan waktu durasi pemakaian perlengkapan tolong ortopedi untuk penderita.

Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Alat Bantu Ortopedi

Kegagalan mengikuti petunjuk dokter atau menggunakan alat bantu ortopedi tanpa pengawasan yang tepat dapat mengakibatkan cedera atau risiko yang lebih besar bagi pasien

Similar Posts